Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur pada Bulan Maret 2016 sebesar
1.149,92 ribu orang (22,19 persen) mengalami penurunan sekitar 10.610 orang
dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2015 yang berjumlah 1.160,53 ribu orang (22.58 persen).
Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode September 2015 – Maret 2016, jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 25,57 ribu orang (dari 1.063,47 ribu orang menjadi 1.037,90 ribu orang) sedangkan untuk perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 14,96 ribu orang (dari 97,06 ribu orang naik menjadi 112,02 ribu orang).
Periode September 2015 – Maret 2016, Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 5,12 persen, yaitu dari Rp 307.224,- per kapita per bulan pada September 2015 menjadi Rp 322.947,- per kapita per bulan pada Maret 2016.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2015 sumbangan GKM terhadap GK sebesar 79,80 persen, dan pada Maret 2016 sebesar 79,35 persen.
Pada periode September 2015 - Maret 2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
mengalami sedikit kenaikan sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukan penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 4,619 pada September 2015 menjadi 4,686 pada Maret 2016. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 1,437 menjadi 1,295 pada periode yang sama.